Investasi Saham Berapa Persen

Investasi Saham Berapa Persen

Investasi trading saham (jangka pendek)

Investasi saham jangka pendek bisa kita kenal juga dengan trading saham. Trading saham merupakan kegiatan menjual dan membeli saham yang dilakukan harian. Itu artinya kamu melakukan kegiatan ini setiap hari untuk mendapatkan keuntungan.

Namun, kegiatannya memang tidak sesederhana membeli, lalu menjual. Agar mendapatkan keuntungan tentunya kamu harus membeli ketika harganya murah, lalu menjual ketika harganya naik.

Hanya saja hal ini tidak selalu terjadi. Jadi, kamu harus bisa memilih saham dengan jeli, dan strategi yang harus diperhatikan seperti ini.

Hitung Pendapatan Bersihmu

Setelah memastikan apa tujuanmu, Smart People perlu mengetahui pendapatan bersihmu. Perhitungannya adalah dengan mengurangi total pendapatan dengan berbagai kewajiban.

Kewajiban-kewajiban tersebut berupa tagihan, utang, iuran sekolah, cicilan rumah, kebutuhan dasar dan apapun keperluan yang harus Smart People bayarkan setiap bulannya.

Dengan menghitung pendapatan bersih, Smart People bisa mengetahui jumlah pengeluaranmu, terutama sisa yang bebas dipakai tiap bulannya. Hal ini juga dapat memberi gambaran apakah Smart People sudah layak berinvestasi saham atau harus memperbaiki kondisi finansial mu dulu.

Menggunakan indikator teknis untuk memperkirakan perubahan harga

Meskipun data dalam bid dan offer saham sangat berguna untuk mempredikisi potensi perubahan trend harga, namun data-data dalam order book ini berupa data mentah dan bisa berubah dengan sangat cepat. Oleh sebab itu alih-alih menganalisisnya secara manual, Anda bisa menggunakan indikator teknis, seperti relative strength index (RSI) atau bollinger band untuk memperkirakan apakah saham tersebut lebih banyak yang beli (overbought) atau lebih banyak yang jual (oversold).

Jika Anda tertarik untuk lebih mendalami dunia investasi saham dan memanfaatkan strategi bid dan offer, serta menerapkan analisis teknis untuk memperkirakan perubahan harga, Anda dapat dengan mudah mengakses order book melalui aplikasi Alpha Investasi. Dengan fitur yang komprehensif dan user-friendly, Alpha Investasi memberikan Anda akses langsung ke informasi terkini dalam dunia pasar saham.

Untuk mendapatkan pengalaman investasi yang lebih baik dan memanfaatkan setiap peluang, saya mengajak Anda untuk mengunduh aplikasi Alpha Investasi sekarang. Melalui aplikasi ini, Anda dapat dengan cepat dan mudah melakukan transaksi, memonitor pergerakan harga saham, serta mengakses berbagai analisis pasar yang dapat membantu Anda membuat keputusan investasi yang cerdas.

Jangan lewatkan kesempatan untuk menjadi bagian dari komunitas Alpha Investasi yang dinamis. Segera download aplikasi Alpha Investasi dan daftarkan diri Anda untuk memulai perjalanan investasi yang menguntungkan. Raih potensi keuntungan Anda dalam dunia saham dengan Alpha Investasi.

Ajaib.co.id – Investasi saham merupakan investasi yang menghasilkan keuntungan paling banyak, terutama untuk investasi jangka panjang. Banyak yang penasaran berapa persen keuntungan yang bisa didapatkan dari investasi jangka panjang ini. Untuk kamu yang pemula, mungkin kamu masih kebingungan beda dari investasi jangka panjang dan jangka pendek. Jadi, kita akan membahasnya sedikit.

Strategi Bid dan Offer Saham

Pentingnya Bid dan Offer Saham

Bid dan offer saham adalah suatu bahan analisa yang penting untuk diperhatikan. Hal ini karena, perbedaan bid dan offer saham dapat mengindikasikan beberapa hal berikut:

Contoh Perhitungan Dividen

Misalkan kamu berinvestasi pada saham Sido Muncul sebanyak 10.000 lembar. Pada tahun 2021 yang lalu, Sido Muncul membagikan dividen 2 kali, dengan total Rp 34,2 per lembarnya (dapat dilihat pada gambar dibawah yang kotak merah).

Artinya, bagi pemiliki saham Sido Muncul akan diberikan dividen sebesar Rp 34,2 per lembarnya. Maka, perhitungan dividen ini menjadi :

Dividen yang diterima = Rp 34,2 x 10.000 lembar = Rp 342.000 (sebelum dipotong pajak).

Keuntungan berlipat-lipat ketika berhasil memilih saham yang tepat

Seperti yang sudah disebutkan di atas, investasi saham jangka panjang bisa dipraktekkan dengan mendiamkan sebuah saham dalam waktu yang lama. Tidak terpengaruh harga saham itu akan turun atau akan naik.

Tapi tentunya kamu punya target bahwa harga saham itu harus naik signifikan dibandingkan ketika pertama kali kamu membelinya. Berapa persen naiknya sukar diprediksi, tapi bisa memberikanmu kejutan.

Sangat mungkin sekali sebuah saham dengan harga Rp300, ketika kamu tunggu sampai 5 tahun, harganya naik jadi Rp30.000. Berapa persen kenaikannya? Sangat banyak, bukan?

Belum lagi dividen yang akan kamu dapatkan dari perusahaan. Untuk itulah kamu perlu menemukan perusahaan yang tepat. Jadi, berapa persen keuntungan ideal saham jangka panjang? Tidak bisa ditentukan dengan perhitungan biasa.

Sumber Keuntungan Investasi Saham

Dengan memilih saham sebagai instrumen saham setidaknya kamu bisa mendapatkan dua sumber keuntungan yang bisa didapatkan, yaitu capital gain dan dividen.

Capital gain adalah selisih antara harga beli dan harga jual suatu saham. Keuntungan ini bisa didapatkan ketika kondisi harga beli lebih rendah dibandingkan dengan harga ketika dijual.

Kamu membeli saham perusahaan ABCD pada harga Rp1000 sebanyak 5 lot

Harga beli 1 lot = Rp2.000 x 100 lembar

Harga beli 5 lot = Rp100.000 x 5

Jadi, harga beli 5 lot saham ABCD = Rp500.000

Setelah 1 bulan, Kamu menjual seluruh saham ABCD yang dimiliki pada harga Rp1.500

Harga jual 1 lot = Rp1.500 x 100

Harga jual 5 lot = Rp 150.000 x 5 =  Rp 750.000

Jadi, harga jual saham ABCD = Rp 750.000

Capital gain = Rp750.000 – Rp 500.000 = Rp250.000

Sehingga keuntungan saham yang kamu dapatkan (capital gain) saat menjual saham ABCD adalah Rp250.000.

Namun di sisi lain, berinvestasi saham juga memiliki risiko capital loss. Capital loss merupakan kebalikan dari capital gain. Capital loss adalah kerugian yang terjadi ketika kamu menjual saham pada saat harganya turun atau harga lebih rendah dibandingkan membeli.

Oleh karena itu, kamu perlu hati-hati ketika melakukan transaksi saham sehingga berinvestasi pada saham kurang cocok jika dilakukan oleh investor pemula terutama yang memiliki profil risiko risk averse (menghindari risiko/konservatif).

Dividen merupakan pendapatan perusahaan yang dibagikan pada para pemegang saham secara regular. Keuntungan ini bisa didapatkan ketika kamu menyimpan saham dalam jangka waktu yang lama (tidak diperjual-belikan) atau memiliki saham sebelum cum date.

Cum date atau singkatan dari cumulative date merupakan tanggal penentuan bagi para investor yang berhak mendapatkan dividen dari perusahaan tertentu karena memiliki saham tersebut. Pembagian dividen perusahaan berbeda-beda yaitu dilakukan setiap 1 tahun sekali, 1 tahun 2 kali, atau dalam jangka waktu tertentu sesuai kebijakan perusahaan.

Lalu, sekarang kamu pasti bingung apakah harus memilih trading saham atau investasi jangka panjang. Keduanya pun punya keuntungan dan risikonya masing-masing. Jadi, kamu bisa memilihnya sesuai dengan karakteristik.

Jika ingin punya penghasilan yang cepat, kamu bisa memilih trading saham. Jika ingin punya keuntungan yang banyak dalam waktu sekaligus, kamu bisa memilih investasi jangka panjang.

Harus tahu analisis fundamental

Analisis fundamental berbeda dengan analisis teknikal yang digunakan di trading saham. Sebelum memilih membeli sebuah saham, kamu perlu memeriksa laporan keuangan dari emiten saham tersebut.

Kamu harus bisa membaca apakah perusahaan tersebut memiliki keuangan yang sehat dan bisa bertahan sampai beberapa waktu ke depan. Lalu, apakah perusahaan tersebut memiliki profit yang nyata, dan yang terpenting utangn yang dimilikinya harus dalam batas wajar.